Skip to main content

Featured

Syair Kasih Ibu

Kasih Ibu Fauzi R Salam kasih buat ibu Salam rindu menusuk kalbu Senyuman ibu semanis tebu Kasihnya melebihi butiran debu. Ibu aku menangis rindu Belaianmu selembut kain beldu Suaramu indah dan merdu Di pangkuanmu aku mengadu. Engkau rela menahan lapar Agar kami cepat besar Ibu matamu selalu bersinar Kami tidak sanggup membayar. Demi buah hatimu tercinta Rela menahan air mata Di matamu kami balita Saat tidur terus bercerita. Mengandung dan membesarkan kami Menyembunyikan sakit engkau alami Kenakalan kami engkau diami Ibu wanita terbaik bumi. Bagaimana kami membalas jasamu Engkau mengajari berbagai ilmu Sakitpun obat engkau ramu Kami merasa bahagia denganmu. Selalu mengingat jasa baiknya Ibu Engkau adalah cahaya Tanpamu kami tiada berdaya Nasehatmu selalu kami percaya. Semoga ALLAH melimpahkan Rahmat Ibu engkau selalu bersemangat Jasamu tidak akan tamat Semoga akhirat dapat syafaat.

SEGELAS AIR

SEGELAS AIR


Seorang anak berkata kepada ayahnya, "Yah, mulai hari ini saya tidak mau ke masjid lagi"

"Memangnya kenapa?" tanya sang ayah, heran.

"Karena di masjid saya menemukan orang-orang yang sepintas tampak agamis tapi ternyata tidak. Ada di antara mereka yang hanya sibuk dengan gadgetnya, sementara yang lain malah menghibah, membicarakan keburukan orang lain."

"Ambillah air satu gelas penuh, lalu bawa keliling masjid. Ingat, jangan sampai ada air yang tumpah!" perintah sang ayah.

Anak itupun membawa segelas air berkeliling masjid dengan sangat hati-hati, hingga tak ada setetes air pun yang tumpah.

Sepulang si anak ke rumah, sang ayah bertanya, "Bagaimana, sudah kamu bawa air itu keliling masjid?"

"Sudah, Yah."

"Apakah ada yang tumpah?"

"Alhamdulillah, tidak."

"Apakah di masjid tadi masih ada orang yang sibuk dengan gadgetnya atau membicarakan kejelekan orang lain" tanya sang ayah.

"Wah, saya tidak tahu karena pandangan saya hanya tertuju pada gelas ini," jawab si anak.

Sang ayah pun tersenyum lalu berkata, "Begitulah hidup itu Anakku. Jika kamu fokus pada tujuan hidupmu, kamu tidak akan punya waktu untuk menilai kejelekan orang lain. Jangan sampai kesibukanmu menilai kualitas orang lain membuatmu lupa introspeksi diri hingga abai terhadap dirimu sendiri sementara kamu pun memiliki keburukan".

Comments

Popular Posts